Kala berakhirnya Ramadhan di depan mata,entah apa yang mendorong jari ini untuk mengetik tulisan sebagai salah satu pengingat Ramadhan di 1441 H/2020,entah apakah kita bertemu lagi ,Ramadhan di tahun depan....Wallahu.
Ramadhan bulan yang di waktu ini banyak kejadian besar terjadi baik untuk negri dan juga sejarah perjuangan ummat muslim. Turunnya Al Qur an ,perang Badar,penaklukan Mekah,pembebasan Andalusia,umat muslim mengalahkan tentara Mongol dan yang tidak dilewatkan adalah proklamasi kemerdekaan Indonesia.
Beberapa peristiwa di atas menjadi bukti bahwa banyak perjuangan dari kaum muslimin dalam pertempuran. Dan semuanya dilalui dengan keberanian yang di miliki umat muslim untuk melawan musuh serta mengusirnya
Keberanian harus di miliki oleh ummat muslim karena ini menjadi gambaran orang yang tidak gentar menghadapi bahaya karena menghindar dari bahaya yang besar....,bagi ummat muslim tidak ada pilihan harus di hadapi.
Sayid qutb dalam buku nya Ma alim fi thoriq mengatakan tidak mungkin seorang muslim memilki keberanian manakala ia belum menceburkan diri dalam jihad akbar melawan hawa nafsu dan syahwat serta nafsu dunia,dan bulan Ramadhan ini penempaan nya.
Dengan kata lain, segala impian keduniawian jika tidak arahkan untuk menolong agama Allah, saat itulah keberanian dalam hati terus terkikis sebagaimana pantai yang terus mengalami abrasi, sehingga raga mungkin masih menjalani ritual sebagai Muslim, tetapi jiwanya sudah kehilangan nyali untuk berbuat lebih besar.
Menurut Buya Hamka, keberanian yang dalam bahasa Arab disebut “Syaja’ah” itu terbagi dalam dua kategori, yaitu keberanian semangat dan keberanian budi.
Keberanian semangat ini ada pada diri serdadu menghadapi musuh di medan perang. “Walau bagaimana pun hebatnya granat, bom, meriam, bedil, peluru, gas beracun yang ada di hadapannya, dia akan terus maju, dan maju terus, tidak kenal mundur,” tulisnya (halaman 246).
Sedangkan keberanian budi ialah keberanian menyatakan suatu perkara yang diyakini sendiri kebenarannya, walaupun akan dibenci orang. Menurut Buya Hamka, inilah yang dalam Islam dikenal dengan “amar bil ma’ruf, nahyi anil munkar,” menyuruh berbuat baik, mencegah berbuat jahat.
Buya Hamka pun menegaskan, “Tidaklah suatu bangsa akan tegak, dan suatu paham dapat berdiri, kalau di antara bangsa itu sendiri tidak ada yang berani menyatakan kebenaran.”
Oleh karena itu, Umar bin Khaththab Radiyallahu anhu sangat suka kepada siapapun dari umatnya yang pemberani dan tidak segan mengambilnya sebagai orang kepercayaan. Seperti kisah gadis penjual susu yang berani menolak perintah sang ibu untuk mencampurnya dengan air. Sayyidina Umar langsung mengambil keputusan untuk mengambil gadis itu sebagai menantu.
Berita viral tentang Ibu siti Fadilah juga adalah gambaran dari keberanian menggugat tawaran WHO . Ibui Siti pun bercerita soal langkahnya menggugat tawaran vaksi flu burung oleh WHO pada 2017. Pada awalnya, Siti mengaku hanya membatin dalam hati. Namun akhirnya ia mencoba membuktikan bahwa prasangkanya itu benar. Untuk menghentikan flu burung, kata Siti, tidak perlu dibuat vaksin. Flu burung belum sampai menyebar dari manusia ke manusia.
"Waktu itu WHO berkoar-koar flu burung menular dari manusia ke manusia, saya gak mau. Saya akan buktikan virus saya tak menular. Nah itu saya protes juga ke PBB. Setop flu burung, gak pake vaksin, tapi dengan politik,"akhirnya ibu siti tidak di sukai oleh who(ibu siti yakin benar...dan berani menolak),sungguh bangga Almamater tempat kuliahnya mendapati Alumninya sudah berani melawan kekuatsn besar . Jangan lah munafik jangan lah gak punya sikap,gak punya pendirian dan mencla mencle(teringat kita berita viral mencla mencle dalam mengahdapi pandemi covid 19).
Sungguh masih banyak contoh orang orang yang memilki keberanian mengatakan kebenaran walau harus dihadapinya kezhaliman bahkan dengan nyawa sekalipun
Dan janganlah kamu mengatakan terhadap orang-orang yang gugur di jalan Allah (bahwa mereka itu) mati, karena (sebenarnya) mereka itu hidup tetapi engkau tidak menyadarinya.” Qs. albaqarah : 154
Dan janganlah kamu mengatakan terhadap orang-orang yang gugur di jalan Allah (bahwa mereka itu) mati, karena (sebenarnya) mereka itu hidup tetapi engkau tidak menyadarinya.” Qs. albaqarah : 154
Keberanian pahlawan nasional bung Tomo tidak diragukan lagi yang mengobarkan keberanian pejuang dan masyarakat surabaya menghadapi Inggris dan Belanda ,pesan bung Tomo dengan orasi yang menggetarkan urat nadi pejuang...di surabaya saat itu...
Bismillahirrohmanirrohim..
Merdeka!!!
Saudara-saudara rakyat jelata di seluruh Indonesia terutama saudara-saudara penduduk kota Surabaya.
Kita semuanya telah mengetahui.
Bahwa hari ini tentara Inggris telah menyebarkan pamflet-pamflet yang memberikan suatu ancaman kepada kita semua.
Kita diwajibkan untuk dalam waktu yang mereka tentukan,
menyerahkan senjata-senjata yang telah kita rebut dari tangannya tentara Jepang.
Mereka telah minta supaya kita datang pada mereka itu dengan mengangkat tangan.
Mereka telah minta supaya kita semua datang pada mereka itu dengan membawa bendera putih tanda bahwa kita menyerah kepada mereka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar