Di awali dengan berjalan di keramaian ,kudapati senyuman diantara masyarakatnya,senyum bukan basa basi,senyum ramah,se iring dengan sejuknya suasana saat itu,begitu terkenang tuk tidak cepat lupa bahwa diriku pernah singgah disini, Jalanan pun bersih dan tertata rapi.
Begitu sopan dan disiplinnya warga,dan tidak jarang ada teguran halus dengan sesama warga ketika ada yang tidak disipilin tuk membuang sampah.
Begitu enak di lihatnya, rumah rumah teratur,tidak tumpang tindih,tidak pernah terlihat tuna wisma dan juga yang meminta uang di jalan,malu mereka mengemis kata salah seorang warga,karena sudah diatur semuanya oleh pemerintahannya,aduh sungguh terbayang indah
Tingkat kriminal bisa dikatakan tidak ada,suasana agamis terlihat,berbeda agama dan beragam tetap rukun dan bersama sama membangun negri
Sungguh bagai hidup dalam mimpi, pemimpinnya sederhana ,karena katanya warga ,pemimpin kami malu kalau dana negara di pakai tuk dirinya sendiri
Mereka hanya akan memakai untuk untuk kepentingan kedinasan
Ku teringat saat pernah membaca karya buku Islam di Amerika karya KH Ali Mustafa Yaqub disebutkan, pernah suatu ketika tempat tidur Rasulullah SAW yang sederhana diketahui oleh seorang wanita Anshar. Wanita itu kemudian mengambil kasur tersebut dan menggantinya dengan kasur bagus berisi wol.
Namun ketika Rasulullah pulang, beliau bertanya kepada Aisyah: “Apakah ini?” merujuk pada kasur wol yang ada. Aisyah pun menjawab: “Tadi ada seorang wanita Anshar datang ke sini dan Rasulullah melihat tempat tidur nya ,beliau menggantinya Rasulullah kemudian memerintahkan Aisyah untuk mengembalikan kasur wol itu kepada wanita Anshar tadi, namun Aisyah menolaknya karena menginginkan kasur wol tersebut tetap berada di rumah Nabi. Nabi Muhammad pun menyuruhnya kembali hingga tiga kali dan mengatakan: “Wahai Aisyah, seandainya aku mau, gunung-gunung itu akan dijadikan emas dan perak oleh Allah kepadaku,”begitu sederhana nya .
Ku mendapati di negri ini pemimpin bersikap tegas namun sekaligus lemah lembut dalam memerintah dan juga membela kaum yang lemah,menjadi yang paling lapar setelah rakyatnya kenyang.
Lagi lagi jadi teringat cerita khalifa Umar dengan contoh contoh ketauladanan seperti di atas...sebagaimana ungkapan salah satunya
Berkeronconglah sesukamu, dan kau akan tetap menjumpai minyak, sampai rakyatku bisa kenyang dan hidup dengan wajar.",pemimpin adalah mereka yang kenyang terakhir sebelum warganya kenyang dulu...bukan mengkayakan diri nya dulu.
Sepertinya diriku tidak ingin pindah dari negri ini dengan keindahan alamnya,dan kebaikan yang kudapati di negri ini,mimpikah aku ini.
Ternyata benar ini adanya ,ku cuma mimpi sembari melihat jam dinding berdering kencang ternyata kesiangan bangun..
Mungkin kah ini bisa jadi nyata....dalam hatiku bertanya saat bangun dari tempat tidur.........
Jumat, Juni 05, 2020
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
web terkait dan rekan
Produk yang sudah ada
aqiqah bogor
Hewan Aqiqah
Kambing Aqiqah
Paket Aqiqah
Jasa Aqiqah
Sahabat Aqiqah
Domba Aqiqah
Layanan Aqiqah
Rumah Aqiqah
catering bogor
aqiqah depok
aqiqah sukabumi
aqiqah
domba
catering
sapi qurban
kambing
Hewan Qurban
domba guling
motivasi
Dalam dan Luar Daerah Bogor
Kota Bogor dan Sekitar
Jabodetabek
sapi potong
domba qurban
pemberdayaan
terkait dengan sapi
domba guling bogor
tabungan qurban
harga hewan qurban
jasa memasak pesta pernikahan
investasi sapi
klik aqiqah
kue /snack
Carter dan antaran
Tanya jawab aqiqah
pembuatan kompos
jasa memasak
anak sapi(pedhet)
sapi perah
selamatan
aqiqah di bulan ramadhan
sapi betina
daging
Bawang Goreng Kemasan
Bulletin
jasa memasak.
kesepakatan kerjasama
tabungan aqiqah
kandang
nasi kebuli
acara lain
kerbau
khitanan
wisata ternak
profil

Tidak ada komentar:
Posting Komentar