Masyarakat tak perlu khawatir bakal kekurangan pasokan daging sapi.
Pasalnya, hasil penghitungan sementara sensus ternak menunjukkan jumlah
populasi ternak sapi di Indonesia cukup besar.
Kepala Badan
Pusat Statistik (BPS), Rusman Heriawan mengatakan berdasarkan hasil
penghitungan sementara sensus ternak yang dilakukan BPS sejak awal Juni
lalu, saat ini sudah terhitung sekitar 14 juta ekor populasi sapi
potong di Indonesia.
Jumlah ternak sapi ini tentu saja masih akan
bertambah. Mengingat "Saat ini sensus ternak baru berjalan 93%,"
katanya akhir pekan lalu.
Rusman menambahkan, selain
mencatat sekitar 14 juta ekor sapi potong, hasil sensus ternak
sementara juga menghitung sebanyak 1,1 juta ekor populasi kerbau dan
400.000 ekor sapi perah. Dengan potensi sebesar ini, Rusman bilang
secara nasional Indonesia memiliki potensi pasokan daging sapi yang
cukup besar. "Ternyata potensi kita banyak, tergantung bisa
memanfaatkannya," katanya.
Ketua Umum Perhimpunan Peternak
Sapi Kerbau Indonesia mengatakan hasil sementara sensus sapi ini cukup
menggembirakan. Bahkan, menurutnya hasil sensus sementara ini, jumlah
populasi ternak sapi sudah lebih besar dari yang diperkirakan. "Kalau
dari perkiraannya, tahun 2011 ini populasi sapi sekitar 13 juta ekor,"
ujarnya kepada KONTAN Minggu (26/6).
Teguh menambahkan, dengan
jumlah populasi sapi yang cukup besar ini, maka Indonesia tak perlu
khawatir akan terjadi kekurangan pasokan sapi dari dalam negeri.
"Dengan jumlah populasi sebesar ini, maka impor bisa ditekan sekecil
mungkin," jelasnya.
Jumlah polupasi akan terus bertambah
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian
Pertanian Prabowo Respatiyo Caturroso membenarkan besarnya populasi
ternak sapi di dalam negeri. Menurutnya, jumlah tersebut akan terus
bertambah karena masih ada ternak yang harus didata termasuk ternak
dari perusahaan baik yang berbadan hukum maupun non badan hukum, ternak
di perkebunan sawit, perkebunan kakao, pondok pesantren dan sekolah
peternakan.
Prabowo menjelaskan dengan asumsi konsumsi
daging sapi nasional sekitar 1,76 kilogram per kapita per tahun dan
jumlah penduduk sebesar 240 juta jiwa, maka kebutuhan sapi potong hanya
sekitar 2,3 juta ekor saja. "Hitungan ini diambil dengan asumsi
rata-rata satu ekor sapi setara dengan 160 kg daging," katanya.
Dengan hasil ini, Prabowo optimis pasokan ternak sapi di dalam negeri
masih mencukupi kebutuhan nasional. Apalagi, "Jumlah sapi yang masih
sisa belasan juta ekor akan terus bertambah karena melahirkan secara
alami dan adanya inseminasi buatan," ungkapnya.
Teguh juga
bilang, populasi ternak sapi yang cukup besar sudah menjadi modal utama
bagi Indonesia untuk memenuhi kebutuhan daging sapinya secara mandiri.
Dengan potensi sapi potong sekitar 14 juta ekor, Teguh optimis
swasembada daging tahun 2014 bisa tercapai. "Tahun 2014 nanti sekitar
90% dari total kebutuhan daging nasional harapannya bisa dipenuhi dari
dalam negeri," katanya.
Asal tahu saja, rata-rata konsumsi
daging sapi nasional per tahun sekitar 450.000 ton. Selama ini,
kebutuhan daging sapi di dalam negeri masih ditambal dengan daging sapi
impor dan impor sapi bakalan. Tahun ini, Kementerian Pertanian mematok
kuota impor daging sapi sebanyak 72.000 ton dan impor sapi bakalan
sebanyak 600.000 ekor.
Tapi, dengan potensi sapi potong dalam
negeri yang cukup besar, Teguh yakin impor daging dan sapi bakalan bisa
ditekan. Bahkan, dalam hitungannya, jika sudah swasembada impor daging
sapi bisa ditekan di bawah 50.000 ton per tahun. Syaratnya, "Ke depan
yang dibutuhkan hanya pembenahan manajemen distribusi sapi dari
berbagai daerah ke pusat konsumsi," katanya.
Memang benar,
potensi ternak sapi yang cukup besar ini pada kenyataannya masih
tersebar di berbagai pelosok sentra produksi sapi seperti Jawa Timur,
Nusa Tenggara Barat, dan Aceh. Padahal menurut Teguh, konsumsi daging
terbesar di Indonesia terpusat di daerah Jabodetabek.
Untuk
mengatasi hal ini, Kementerian Pertanian mulai melakukan berbagai
upaya. Selain berkoordinasi dengan kementerian terkait untuk
memperbaiki sarana infrastruktur antar daerah, Kementan ke depan juga
berniat mendorong para investor untuk mulai mendirikan Rumah Potong
Hewan (RPH) di sentra-sentra produksi, dan mendorong kemitraan antara
asosiasi distributor daging indonesia dengan para peternak di daerah.
Ini dilakukan agar rantai pasokan daging sapi bisa lebih terkendali.(kontan)
Senin, Juni 27, 2011
Hasil sensus menggembirakan, pemerintah dan peternak yakin pasokan sapi cukup
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
web terkait dan rekan
Produk yang sudah ada
aqiqah bogor
Hewan Aqiqah
Kambing Aqiqah
Paket Aqiqah
Jasa Aqiqah
Sahabat Aqiqah
Domba Aqiqah
Layanan Aqiqah
Rumah Aqiqah
catering bogor
aqiqah depok
aqiqah sukabumi
aqiqah
domba
catering
sapi qurban
kambing
Hewan Qurban
domba guling
motivasi
Dalam dan Luar Daerah Bogor
Kota Bogor dan Sekitar
Jabodetabek
sapi potong
domba qurban
pemberdayaan
terkait dengan sapi
domba guling bogor
tabungan qurban
harga hewan qurban
jasa memasak pesta pernikahan
klik aqiqah
investasi sapi
kue /snack
Carter dan antaran
Tanya jawab aqiqah
pembuatan kompos
jasa memasak
anak sapi(pedhet)
sapi perah
selamatan
aqiqah di bulan ramadhan
sapi betina
daging
Bawang Goreng Kemasan
Bulletin
jasa memasak.
kesepakatan kerjasama
tabungan aqiqah
kandang
nasi kebuli
acara lain
kerbau
khitanan
wisata ternak
profil

Tidak ada komentar:
Posting Komentar